Makna Lagu Kesariya – Arijit Singh. “Kesariya” yang dinyanyikan Arijit Singh untuk film Brahmāstra: Part One – Shiva (2022) langsung meledak sejak cuplikan pertamanya rilis. Lagu ini bukan cuma romantis biasa, tapi perpaduan manis antara tradisi India dan perasaan jatuh cinta yang ringan namun mendalam. Warna saffron (kesariya) menjadi simbol utama: warna cinta, pengorbanan, keberanian, sekaligus keabadian. Dalam hitungan bulan, lagu ini sudah jadi lagu cinta paling sering diputar di pernikahan, reels, dan playlist galau anak muda. INFO SLOT
Warna Kesariya sebagai Simbol Cinta Abadi: Makna Lagu Kesariya – Arijit Singh
Judul “Kesariya” merujuk pada warna kuning kemerahan saffron yang dalam budaya India melambangkan pengorbanan suci dan cinta tanpa syarat. Lirik “Kesariya tera ishq kesariya” berarti cinta kamu berwarna saffron, artinya cinta yang murni, berani, dan rela berkorban. Arijit mengulang kalimat ini seperti mantra, seolah-olah warna itu sudah meresap ke darah dan jiwa si pencinta. Di film, lagu ini muncul saat Shiva dan Isha menari di bawah langit penuh confetti kuning-oranye, memperkuat makna bahwa cinta mereka bukan sementara, tapi sesuatu yang sakral.
Lirik yang Puitis dan Mudah Diingat: Makna Lagu Kesariya – Arijit Singh
Baris paling ikonik “Tujhe dekha toh yeh jaana sanam, Pyaar hota hai deewana sanam” langsung mengingatkan pada lagu-lagu klasik DDLJ, tapi dibuat lebih modern. Lalu ada “Tera hona hi meri baat ban gaya, Tera ban jaana hi meri aadat ban gaya” yang menggambarkan bagaimana kehadiran orang itu sudah jadi kebutuhan, bukan lagi pilihan. Bagian bridge “Rang jaaun jo main hath lagaaun” seperti janji bahwa siapa pun yang disentuhnya akan “berwarna” selamanya oleh cinta ini. Liriknya sederhana tapi penuh gambar, sehingga mudah dihafal dan langsung menempel di hati.
Aransemen dan Suara Arijit yang Membuat Berbeda
Pritam mengemas lagu ini dengan nada folk Rajasthani yang ringan di awal, lalu naik menjadi orkestra penuh di chorus. Transisi dari akustik ke elektronik halus membuat lagu terasa hangat sekaligus megah. Suara Arijit di sini lebih lembut dan playful dibandingkan lagu-lagunya yang galau berat. Dia bernyanyi dengan senyum di suara, terutama di bagian “Kesariya… tera ishq kesariya”, sehingga pendengar ikut merasa bahagia, bukan cuma sedih. Itulah kenapa lagu ini cocok untuk suasana senang maupun rindu.
Kesimpulan
“Kesariya” berhasil menangkap esensi jatuh cinta yang polos, ceria, tapi tetap dalam dan abadi. Warna saffron jadi metafora sempurna: cinta yang membakar, mewarnai selamanya, dan rela berkorban tanpa perlu kata-kata besar. Lagu ini membuktikan bahwa cinta terbaik tidak selalu berbicara tentang air mata, tapi juga tentang tawa, tarian, dan janji sederhana “aku akan mewarnai hidupmu selamanya”. Karena itulah, sampai sekarang “Kesariya” masih jadi lagu wajib setiap kali ada yang baru jatuh cinta, atau ingin mengingatkan pasangannya bahwa cintanya tetap secerah saffron di holi. Cinta, menurut Arijit di lagu ini, memang seharusnya terasa seperti ini: manis, berani, dan tak pernah pudar.
