Makna Lagu High – The Chainsmokers

makna-lagu-high-the-chainsmokers

Makna Lagu High – The Chainsmokers. Dirilis pada akhir 2024 sebagai single terdepan album baru, “High” langsung jadi bahan pembicaraan karena nada yang jauh lebih gelap dibandingkan lagu-lagu pesta duo ini sebelumnya. Bukan lagi tentang mabuk cinta atau clubbing sampai pagi, kali ini liriknya terang-terangan bicara soal ketergantungan zat, hubungan toksik, dan harga yang harus dibayar demi tetap merasa “hidup”. Di 2025, lagu ini terus trending karena banyak orang melihatnya sebagai pengakuan jujur dari dua orang yang sudah bertahun-tahun berada di puncak industri musik. INFO CASINO

Ketergantungan Sebagai Pelarian dari Tekanan: Makna Lagu High – The Chainsmokers

Lirik pembuka langsung blak-blakan: “You always leave me wanting more / So I take a little more till I can’t feel my face.” Ini bukan cuma metafora pesta, tapi penggambaran nyata bagaimana seseorang terus menaikkan dosis—baik zat maupun perasaan—karena rasa kosong di dalam tidak pernah terisi. Chorus “We get high to feel something / ‘Cause we’re scared of coming down” adalah inti lagu: mabuk bukan lagi untuk senang-senang, tapi untuk kabur dari realitas yang terlalu berat. Banyak yang menafsirkan ini sebagai cerminan kehidupan selebriti yang dari luar glamor, tapi dari dalam penuh kecemasan dan ekspektasi tak berujung.

Hubungan Toksik yang Justru Bikin Ketagihan: Makna Lagu High – The Chainsmokers

Bagian paling tajam ada di verse kedua: “You’re bad for me, I know it / But I keep coming back / You kill me slow, I love it.” Di sini lagu bicara soal cinta yang beracun—pasangan yang terus menyakiti tapi tetap dicari karena saat bersama, rasa sakitnya malah terasa seperti “high” paling kuat. Drop EDM yang meledak justru dipakai untuk menggambarkan euforia sesaat sebelum crash lagi. Banyak pendengar 2025 yang baru putus atau terjebak situasi on-off langsung merasa lirik ini ditulis khusus untuk mereka. Lagu ini seperti mengatakan: kadang kita tetap memilih racun karena rasa mati rasa jauh lebih menakutkan.

Kritik Terhadap Kultur “Always On”

Di bridge, ada baris yang paling banyak dikutip tahun ini: “We don’t sleep, we don’t eat / We just chase the night till we bleed.” Ini sindiran halus terhadap gaya hidup non-stop yang diagung-agungkan di media sosial—selalu harus terlihat produktif, selalu harus terlihat bahagia, selalu harus “on”. Akibatnya, banyak yang memilih stimulan supaya tetap berdiri tegak, lalu jatuh lebih keras saat efeknya habis. Lagu ini seolah bilang: kita semua sedang berlari dari diri sendiri, dan “high” hanyalah cara sementara supaya tidak terpaksa berhenti dan menghadapi kenyataan.

Kesimpulan

“High” bukan lagu pesta biasa; ia adalah surat terbuka tentang harga ketenaran, hubungan beracun, dan cara kita mati-matian mencari rasa hidup di tempat yang salah. Dengan produksi yang megah tapi lirik yang gelap, lagu ini berhasil membuat jutaan orang menari sambil menangis di dalam hati. Di 2025, ketika semakin banyak artis terbuka soal mental health dan kecanduan, “High” jadi anthem generasi yang sudah lelah berpura-pura baik-baik saja. Pesan terakhirnya sederhana tapi berat: terkadang yang paling tinggi justru jatuhnya paling dalam—dan mungkin sudah saatnya kita berani turun, meski rasanya menakutkan.

BACA SELENGKAPNYA DI…

By admin

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *