Makna Lagu Double Take – Dhruv. Di tengah gelombang musik digital yang tak henti-hentinya, lagu “double take” karya dhruv muncul sebagai kisah cinta yang tak terucapkan, yang terus bergema hingga 2025. Dirilis secara independen pada Mei 2019 saat dhruv masih mahasiswa tahun ketiga di Yale University, single ini awalnya hanya bergaung di kalangan kecil penggemar SoundCloud. Dhruv Sharma, penyanyi-penulis lagu kelahiran London dengan akar India dan dibesarkan di Singapura, menulisnya sebagai refleksi pribadi tentang jatuh cinta pada sahabat—sebuah perasaan yang membingungkan dan memabukkan. Lagu berdurasi tiga menit ini, dengan tempo 109 BPM dan sentuhan R&B lembut, meledak dua tahun kemudian berkat TikTok, di mana filter Photo Crop membuatnya viral. Kini, enam tahun berlalu, “double take” telah mencapai lebih dari satu miliar streaming di Spotify, 285 juta views di TikTok, dan 172 juta di YouTube audio resmi. Ia menjadi bagian dari EP debutnya, rapunzel (2022), dan membuka jalan bagi album Private Blizzard yang dirilis Agustus 2024. Di era di mana tren datang dan pergi secepat scroll, lagu ini tetap relevan karena menangkap esensi kerinduan yang universal: bagaimana seseorang bisa mengubah pandangan kita selamanya, hanya dengan satu tatapan kedua. Bagi banyak pendengar, “double take” bukan sekadar soundtrack hati; ia adalah pengingat bahwa cinta sering kali dimulai dari tempat yang paling tak terduga, seperti persahabatan yang tiba-tiba berubah rasa. BERITA VOLI
Apa Makna dari Lagu Ini: Makna Lagu Double Take – Dhruv
“Double take” adalah pengakuan halus tentang cinta yang tak terbalas pada sahabat, di mana dhruv menjelajahi ketidakpastian emosi dengan lirik yang jujur dan melankolis. Lagu dibuka dengan pengakuan langsung: “I could say I never dare to think about you in that way / But, I would be lying.” Di sini, dhruv menggambarkan perjuangan internal seseorang yang berpura-pura acuh, sementara hati mereka berteriak untuk lebih. Ia berpura-pura bahagia saat sahabatnya membawa pulang pasangan baru—”And I pretend I’m happy for you when you find some dude to take home”—tapi di balik itu, ada rasa cemburu yang menyakitkan dan obsesi yang tumbuh: “See you in my dreams, you’re all that I see.” Chorus menjadi puncak kerentanan: “Boy, you got me hooked onto something / Who could say that they saw us coming? / Do you feel the love?” Ini adalah pertanyaan yang menggantung, mencerminkan ketakutan akan penolakan dan harapan akan balasan. Dhruv pernah bilang, lagu ini terinspirasi dari “confusing switch” saat melihat seseorang secara berbeda, yang bisa menakutkan karena mengancam ikatan persahabatan. Verse kedua memperdalam tema itu dengan imajinasi romantis—”I’ll take you to the moon and to every single star”—seolah-olah narator ingin membangun dunia impian untuk orang yang dicinta, meski tahu itu mungkin hanya khayalan. Secara keseluruhan, makna lagu ini adalah tentang keberanian membuka hati di tengah risiko kehilangan, menyoroti bagaimana cinta bisa muncul tiba-tiba, seperti tatapan kedua yang membuat segalanya berubah. Ia mengajak pendengar bertanya: Apakah kita berani mengakui perasaan itu, atau biarkan ia tetap tersembunyi?
Video musiknya, dirilis September 2021 dan disutradarai Aboveground, memperkaya narasi ini dengan visual yang dreamy dan dualistik. Cerita dimulai dengan potret kehidupan sehari-hari yang ditinggikan oleh cinta—pasangan berjalan di bawah cahaya senja, berbagi tawa intim—mencerminkan euforia jatuh cinta. Tapi kemudian, ia berpindah ke sisi gelap: bayangan kesepian, tatapan kosong, dan momen refleksi diri yang menyiratkan unrequited love. Dhruv tampil sebagai narator yang mengamati dari kejauhan, menekankan tema pengamatan diam-diam. Seperti yang dikatakan dhruv, video ini menangkap “how everyday life feels elevated when you’re falling in love,” membuat makna lagu terasa lebih hidup dan relatable. Melalui elemen-elemen ini, “double take” menjadi cermin bagi siapa saja yang pernah merasakan getar hati tak terucapkan, mengingatkan bahwa cinta paling dalam sering kali lahir dari ketakutan terbesar kita.
Kenapa Lagu Ini Sangat Populer
Popularitas “double take” adalah contoh klasik bagaimana algoritma sosial bisa mengubah lagu indie menjadi fenomena global, tapi daya tahannya hingga 2025 datang dari kedalaman emosional yang tak lekang. Dirilis 2019 tanpa label besar, lagu ini tidur nyenyak hingga 2021, ketika TikTok—khususnya filter Photo Crop yang memotong foto secara dramatis—membuatnya meledak. Pengguna memasangkannya dengan cerita transformasi visual, menciptakan lebih dari 3,5 juta video yang menghasilkan 285 juta views. Spotify menangkap momentum dengan memasukkannya ke playlist “Pop Rising” dan “Today’s Top Hits,” mendorong streaming meledak ke miliaran. Di chart, ia debut di Billboard Global Excl. U.S., capai No. 1 di Filipina dan Thailand, dan sertifikasi platinum di berbagai negara. Tapi angka bukan satu-satunya alasan; liriknya yang relatable tentang friendzone romance menyentuh generasi Z dan millennial yang bergulat dengan hubungan ambigu di era digital—ghosting, situationship, dan overthinking. Vokal dhruv yang lembut, dipadukan produksi minimalis ala R&B modern, terasa seperti curhatan pribadi, bukan hits pabrikan. Sebagai queer artist yang tumbuh di Singapura konservatif, dhruv menambahkan lapisan autentisitas yang membuat lagunya terasa inklusif, terutama bagi komunitas LGBTQ+ yang jarang direpresentasikan. Hingga 2025, lagu ini tetap viral di TikTok generasi baru, digunakan untuk konten self-love dan breakup healing, sementara tur pendukung Joji 2022 dan album Private Blizzard 2024 memperkuat basis penggemar. Singkatnya, “double take” populer karena ia tak hanya tren; ia adalah lagu yang tumbuh bersama pendengar, dari viral sesaat menjadi anthem abadi tentang kerinduan yang tak pernah pudar.
Sisi Positif dan Negatif dari Video Musik Ini: Makna Lagu Double Take – Dhruv
Video musik “double take” adalah karya visual yang cerdas, yang mengangkat lagu dari audio sederhana menjadi pengalaman sinematik, meski tak luput dari kritik. Di sisi positif, ia unggul dalam menangkap esensi dreamy dari lirik, dengan sinematografi Aboveground yang lembut dan penuh warna pastel. Durasi tiga menitnya dibagi dua: bagian pertama menampilkan momen bahagia sehari-hari—pasangan berpegangan tangan di taman, berbagi es krim—yang membuat penonton merasakan euforia jatuh cinta, seperti yang dhruv inginkan: “everyday life feels elevated.” Transisi ke bagian kedua, yang lebih gelap dengan elemen surreal seperti bayangan memanjang dan tatapan kosong, secara brilian merefleksikan dualitas unrequited love—antara harapan dan kekecewaan. Representasi queer yang halus, mengingat latar belakang dhruv, menambah kedalaman inklusif, membuat video terasa personal tapi universal. Efek visual seperti slow-motion dan pencahayaan golden hour sinkron sempurna dengan chorus, memperkuat emosi dan mendorong repeat views. Banyak penggemar bilang video ini “membuat hati meleleh,” karena ia tak hanya ilustrasi, tapi ekstensi naratif yang membuat lagu lebih immersif.
Namun, ada sisi negatif yang membuat video terasa kurang ambisius di mata sebagian kritikus. Pertama, narasinya agak klise dan predictable; montase pasangan bahagia diikuti kesedihan terasa seperti trope romansa standar tanpa twist mendalam, yang bisa membuatnya kurang memorable bagi penonton yang mencari inovasi. Kedua, fokus pada estetika dreamy terkadang mengorbankan kedalaman karakter—karakter utama terasa seperti simbol, bukan orang nyata, sehingga sulit membangun empati kuat. Beberapa ulasan menyebut video ini “terlalu polos,” terutama karena dirilis dua tahun setelah lagu, terasa seperti respons viral daripada visi artistik murni. Selain itu, elemen queer-nya halus tapi ambigu, yang bagi sebagian bisa dianggap kurang bold, meski itu mungkin sengaja untuk menghindari kontroversi. Meski begitu, kekurangan ini tak menghapus dampak keseluruhan; video tetap jadi jembatan sempurna antara lagu dan audiens, meski bisa lebih berani dalam eksplorasi tema.
Kesimpulan: Makna Lagu Double Take – Dhruv
“Double take” oleh dhruv adalah bukti bahwa lagu hebat tak butuh rilis megah untuk bertahan; cukup kejujuran yang menyentuh jiwa. Dari makna kerinduan tak terucap pada sahabat hingga popularitasnya yang didorong TikTok tapi bertahan lewat emosi abadi, lagu ini mengajak kita merangkul ketidakpastian cinta. Video musiknya, dengan kekuatan visualnya yang dreamy dan sedikit klise-nya, memperkaya cerita itu, menjadikan “double take” pengingat bahwa satu tatapan bisa mengubah segalanya. Di September 2025, saat hubungan semakin rumit di dunia digital, pesan dhruv terasa segar: Beranilah bertanya, “Do you feel the love?” Jika belum, putar lagu ini sekarang—mungkin ia akan jadi tatapan kedua yang Anda butuhkan.